Tampilkan postingan dengan label Tahukah Anda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tahukah Anda. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Juli 2014

Dari Mana Asalnya Yahudi?





Tiba-tiba saja semua orang di dunia melihat bangsa Yahudi berada di tanah Palestina. Dari mana mereka berasal?

Nabi Ibrahim as dilahirkan dan tumbuh di negeri Babilonia, suatu negeri yang pada saat itu penduduknya melakukan berbagai bentuk kemusyrikan, seperti menyembah batu, berhala, bintang. Semua penduduknya pada saat itu mengingkari Allah swt kecuali Ibrahim, istrinya dan keponakannya (Luth).

Berbagai upaya dilakukan olehnya untuk mendawahi mereka agar menyembah Allah swt termasuk terhadap ayahnya sendiri dengan menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka sembah tidaklah bisa memberikan manfaat ataupun mudharat sedikit pun.

Ketika Ibrahim merasa bahwa da’wahnya kurang disambut maka mereka berpindah ke negeri Syam (Palestina) dan menetap di daerah Nablus. Dan pada saat Palestina diterpa musibah kelaparan dan biaya hidup begitu tinggi maka mereka berpindah ke negeri Mesir. Dari Mesir mereka kembali lagi ke Palestina.

Pada saat di Mesir, Ibrahim mendapatkan hadiah dari Fir’aun Mesir seorang budak wanita yang bernama Hajar. Dan dari Hajar beliau as mendapatkan Ismail yang kemudian dibawa oleh Ibrahim ke Mekah.

Sementara dari Sarah, Ibrahim mendapatkan Ishaq pada usianya yang menginjak 100 tahun setelah 14 tahun kelahiran Ismail. Kemudian Ishaq menikah dengan Rifqo binti Batwail di usia 40 tahun dan Ibrahim pada saat itu masih hidup. Dari Batwail ini, beliau mendapatkan anak kembar yang bernama ‘Aishu dan Ya’qub.

Allah memberikan kepada Ya’qub 12 orang anak, yaitu : Ruwaibil, Syam’un, Luwa, Yahudza, Isakhar, Zailun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naftli, Had dan Asyir. Sementara yang paling dicintai oleh Ya’qub adalah Yusuf. Hal ini membuat cemburu saudara-saudaranya yang akhirnya mereka bersepakat untuk membuangnya ke sumur yang ditemukan oleh sekelompok musafir dan dijadikan barang dagangan. Yusuf kemudian dibeli oleh seorang penguasa Mesir dan istrinya dengan harga 20 dirham. Di negeri Mesir, Yusuf mendapatkan kesuksesan dengan menjadi bendaharawan negara dan ia pun mengajak ayah dan saudara-saudaranya untuk berpindah ke Mesir.

Ketika Mesir berada dalam puncak kezhaliman yang dilakukan oleh Fir’aun terhadap orang-orang Bani Israil dengan menyembelih anak-anak lakinya dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kemudian Allah swt mengutus Musa as dan Harun untuk menda’wahi Fir’aun.

Upaya Musa dan Harun ini pun mendapat perlawanan yang luar biasa dan keras dari Fir’aun dan para tukang sihirnya sehingga Musa dan orang-orang yang beriman kepadanya melarikan diri. Pelarian diri mereka pun dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya hingga sampai ke tepi lautan. Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke lautan sehingga terdapat jalan untuk bisa dilintasi oleh Musa dan orang-orang yang beriman sehingga selamat sampai di tepian, dan ketika Fir’aun serta tentaranya yang ada di belakang mereka memasuki jalan tersebut maka Musa memukulkan kembali tongkatnya ke lautan sehingga lautan itu menjadi seperti sedia kala dan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya.

Kemudian Allah swt memerintahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya untuk keluar dari Mesir dan menuju Baitul Maqdis (Palestina). Di negeri ini, Musa mendapatkan suatu kaum yang kuat dan gagah dari keturunan al Haitsaniyin, al Fazariyin dan al Kan’aniyin dan yang lainnya. Musa pun memerintahkan para pengikutnya untuk memasukinya serta memerangi mereka namun mereka semua enggan dan tidak mau menuruti perintah nabinya sehingga Allah menyesatkan mereka semua selama 40 tahun.

Pada masa 40 tahu didalam kesesatan ini Musa dan Harun meninggal dunia sehingga kepeminpinan Bani Israil dipegang oleh Yusa’ bin Nuun yang kemudian berhasil menundukkan Baitul Maqdis.

Setelah orang-orang Bani Israil menetap di Palestina, mereka mengalami tiga masa secara berturut-turut :

    Masa Kehakiman; dimana kebanyakan keturunan mereka mengembalikan segala putusan dari perkara yang diperselisihkan diantara mereka kepada satu orang hakim. Masa ini berlangsung hingga sekitar 400 tahun.
    Masa Menjadi Raja; sebagaimana firman Allah swt didalam surat al Baqoroh ayat 246 – 252. Allah menjadikan Thalut sebagai raja, kemudian Daud dan Sulaiman as.
    Masa Perpecahan; yaitu pada masa setelah Sulaiman as terjadi perselisihan antara Rahbi’an bin Sulaiman dengan Yarbi’an bin Nabat. Kemudian Rahbi’an dan keturunan Yahudza serta Benyamin mendirikan negara yang bernama Negara Yahudza yang dinisbahkan kepada Yahudza dari keturunan Daud dan Sulaiman. Ibu kota negara ini di Baitul Maqdis.

Sedangkan Yarbi’an bin Nabath dengan 10 keturunan yang tersisa mendirikan negara Israil di sebelah Palestina bagian utara dengan ibu kotanya adalah Nablus. Merekalah orang-orang yang kemudian dinamakan dengan Syamir yang dinisbahkan kepada gunug di sana yang bernama Syamir.

Pada tahun 722 SM, negara Israil jatuh ke tangan orang-orang Asyuri dibawah pimpinan raja mereka yang bernama Sarjun sedangkan negara Yahuza jatuh ke tangan orang-oang Fira’unah pada tahun 603 SM.

Pada kira-kira tahun 586 SM Bukhtanshar (Nebukat Nashar), raja Babilonia berhasil menduduki Palestina dan mengusir orang-orang Fira’unah serta menghancurkan negara Yahudza dan memenjarakan orang-orang Yahudi serta membawanya ke Babilonia, yang kemudian dikenal dengan ‘Tawanan Bailonia’

Pada tahun 538 SM, raja Parsia yang bernama Kursy berhasil menaklukan Babilonia sehingga melepaskan para tawanan Yahudi dan sebagian dari mereka kembali lagi ke Palestina.

Pada tahun 135 SM, orang-orang Romawi pada masa kepemimpinan Adryan berhasil memadamkan revolusi yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi sehingga menghancurkan negeri. Orang-orang Romawi berhasil mengusir mereka (Yahudi) dari sana dan menjadikan mereka terpecah-pecah di berbagai tempat di bumi. Sebagaimana firman Allah swt

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa Sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksa-Nya, dan Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al A’raf : 167 – 168)

Pada saat Palestina dibawah kekuasan Romawi ini, Allah swt mengutus Isa as sebagai Rasul kepada Bani Israil, sebagaimana firman Allah swt “Seorang rasul kepada Bani Israil” yang mengajak mereka untuk memperbaiki berbagai kerusakan. Seruan ini disambut oleh sebagian orang-orang Yahudi. Dan orang-orang Yahudi terpecah menjadi dua, sebagaimana diberitakan Allah swt ; “Lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir.” (QS. Ash Shaff : 14)

Golongan yang pertama adalah orang-orang Nasrani sedangkan yang kedua adalah Yahudi.

Para tukang tenung dan ulama Yahudi mendatangi Raja Romawi agar menangkap dan membunuh Isa as yang kemudian permintaan ini disambut oleh raja, namun Allah swt mengangkat Isa dan menggantikannya dengan orang yang mirip dengannya yang kemudian disalib, firman Allah swt : “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Al Imran : 55)

Artinya : “dan karena Ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (QS. An Nisaa : 157)

(Disarikan dari Al Bidayah wan Nihayah dan majdah.maktoob.com).http://www.islampos.com/dari-mana-asalnya-yahudi-103473/.Gambar oleh Islampos.com

Kamis, 10 Juli 2014

21 Karakteristik Yahudi dalam Al-Quran

Ketika Nabi Yusuf AS. dan keluarganya berada dalam keadaan ekonomi yang kurang, beliau selalu dibenci oleh saudara-saudaranya. Mereka dengan teganya membuang Nabi Yusuf ke sumur. Namun, ketika Nabi Yusuf sudah berjaya, beliau sama sekali tidak menyimpan dendam kepada saudaranya tersebut. Bahkan, beliau memaafkan kesalahan saudaranya itu.

Itulah sekilas mengenai kisah perjalanan hidup Nabi Yusuf. Kisah ini bertolak belakang dengan kaum Yahudi. Yang kini kaum tersebut mulai menguasai dunia. Mereka juga memiliki kisah hidup yang amat sulit. Namun, kesulitan mereka disebabkan sikap ketidaktaatan mereka kepada Allah. Ketika kini mereka berada dalam kejayaan, mereka masih menyimpan dendamnya untuk membayar rasa susah mereka di masa lalu.

Dalam al-Qur’an, Allah SWT telah menerangkan karakteristik yang dimiliki oleh kaum Yahudi. Berdasarkan dari kitab tafsir al-Qur’an karya Syaikh Musthafa Al-Maraghi telah berhasil menyusun format mengenai karakteristik dari kaum yang mengaku “Bangsa Pilihan Tuhan,” itu. Sedikitnya ada 21 karakteristik Yahudi dalam al-Qur’an yang berhasil disusun, yaitu:

1. Pertama kali kafir kepada Muhammad sallalahu ‘alaihi wa sallam. (QS. Al-Baqarah/2: 41).

2. Suka memutarbalikkan kebenaran. (QS. Al-Baqarah/2: 42).

3. Diuji dalam perbudakan raja-raja Mesir. (QS. Al-Baqarah/2: 49).

4. Diperintahkan untuk melakukan bunuh diri massal. (QS. Al-Baqarah/2: 54).

5. Mengingkari sifat ghaib dan berpaham materialisme. (QS. Al-Baqarah/2: 55-56).

6. Cepat melanggar janji Allah. (QS. Al-Baqarah/2: 64).

7. Paling suka mempermainkan perintah Nabinya. (QS. Al-Baqarah/2: 67-71).

8. Paling keras menolak kebenaran Ilahi. (QS. Al-Baqarah/2: 74).

9. Paling suka mengatur tipu daya. (QS. Al-Baqarah/2: 76).

10. Suka memperjualbelikan agama Allah. (QS. Al-Baqarah/2: 79).

11. Beranggapan tidak disentuh neraka kecuali sebentar. (QS. Al-Baqarah/2: 80-81).

12. Paling senang bermusuhan sesamanya. (QS. Al-Baqarah/2: 84-85).

13. Paling rakus terhadap kesenangan dunia dan takut mati. (QS. Al-Baqarah/2: 96).

14. Tidak mengakui agama Nashrani. (QS. Al-Baqarah/2: 113).

15. Menjadikan agama sebagai alat kebohongan. (QS. Ali-Imraan/3: 23-24).

16. Terlarang kaum mukminin untuk bersetia kawan. (QS. Ali-Imraan/3: 28).

17. Ingin membuat agama lain sebagai tandingan Islam. (QS. Ali-Imraan/3: 83-85).

18. Senang mengejek dan mempermainkan agama Islam. (QS. Al-Maidah/5: 58).

19. Gemar membangkitkan peperangan. (QS. Al-Maidah/5: 64).

20. Mau bekerjasama dengan musuh-musuh agama demi menghancurkan Islam.
(QS.Al-Maidah/5: 80).

21. Paling keras permusuhannya terhadap Islam. (QS. Al-Maidah/5: 82).
[rika/islampos/harun-lubis/anesularnaga]

Rabu, 09 Juli 2014

Legenda Kucing Pesugihan

anyak macam hewan piaraan, tidak semuanya baik. Ada yang bisa membawa petaka sekaligus mendatangkan rezeki pemiliknya. Salah satu jeninya adalah jenis ingon-ingon (piaraan) kucing yang dapat mendatangkan kekayaan. Benarkah?

Bagi pemiliknya atau yang memelihara kucing lazim di sebut pesugihan kucing. Adapun sesaji yang terdiri kemenyan arab lampu kembang (lampu minyak kelapa) yng selalu nyala, serta kembang boreh campur kantil wajib disediakan setiap harinya. Sesaji ini dimaknai sebagai sandingan (wajib disiapkan) dan diletakkan di dalam kamar khusus yang tidak sembarang orang boleh memasukinya. Itulah salah satu syarat dari penganut pesugihan kucing.

Tak hanya itu. Pelaku pesugihan ini senantiasa hidup menyendiri, tanpa keluarga hanya bersama istri. Sedangkan anak-anaknya acapkali sering diungsikan atau sengaja dibuatjan rumah sendiri yang jauh dari rumah yang ditempatinya. Tujuannya, supaya kucing piaraannya bisa leluasa berada di rumah tanpa ada gangguan atau yang bisa mengusik keberadaannya. Juga hewan sejenis yang tiba-tiba nyelonong masuk ke dalam rumah.

Pesugihan kucing memang tergolong langka sekaligus penuh misteri. Sebab, datang dan perginya, sama-sama misteriusnya atau tidak diundang. Kemudian tidak semua jenis kucing bisa mendatangkan kekayaan bagi pemiliknya, bisa dikenali dengan mengacu pada gerak-geriknya.

Jika seekor kucing selalu menatap majikannya tanpa berkedip saat berada di dekat sesaji, itu sebagai isyarat baik bagi majikannya. Rezeki atau pekerjaan bakal datang dalam waktu tidak terlalu lama. Isyarat lain, kalau kucing terus-menerus menggeliat tak jauh dari sesaji. Dipercaya pemiliknya bakal mendapat kekayaan beruntun.

Namun, tidak semua jenis kucing bisa mendatangkan kekayaan bagi majikannya. Kucing yang bisa seperti tak lain adalah kucing yang sejak lahir menderita tuli. Seperti diisyaratkan dalam primbon Jawa bahwa kucing bisu yang corak bulunya serupa atau sewarna dinamai wisnutapa. Kucing jenis ini pembawaannya selalu baik dan orang yang memelihara bakalan lekas kaya.

Kendati demikian, tidak mudah untuk mendapatkan kucing seperti itu. Lazim terjadi, hewan itu tanpa diduga datang sendiri ke rumah yang dituju. Lalu secara gaib, pemilik rumah seperti mendapat petunjuk gaib aga menyediakan sesaji yang ubarampenya seperti yang tertulis di atas. Pesugih kucing dipercaya tidak meminta lebon (tumbal) nyawa pemiliknya. Namun tanpa sebab yang pasti, kucing itu tiba-tiba menghilang dari rumah majikannya. Seiring dengan itu, rezeki orang itu berangsur surut sampai akhirnya kembali lagi seperti saat kucing pembawa kekayaan itu datang ke rumahnya.

Pembawa Rezeki

Seandainya kucing yang dipercaya sebagai pembawa kerezekian atau kekayaan itu bisa diternakkan, dapat dipastikan kita semua tak perlu repot harus bekerja keras untuk mendapat kekayaan. Namun, cukup santai di rumah sembari memberi makan sang kucing ajaib tersebut,lengkap dengan sesajinya. Namun jika kita mau jeli ada jenis kucing tertentu yang diyakini bisa membawa rezeki untuk majikannya. Seperti kucing kusumawibawa. Kucing itu corak kepala dan telapak kainya berunsur warna putih kepucatan. Manfaatnya,bisa mendatangkan rezeki berlimpah bagi pemiliknya.

Adapun kucing waluntamananggal. Sekujur bulu di tubuhnya berwarna hitam legam. Tapi bulu di bagian perut sebelah kiri sedikit ada warna putih. Kegunaannya, membawa rezeki dan keselamatan. Berikutnya kucing cadramawa. Kucing yang banyak terdapat unyeng-unyeng (pusar kepala) dengan segala corak besar. Pemiliknya senantiasa mendapat kemuliaan dan bisa meraup rezeki. Kemudian kucing wisnutap. Kucing bisu dengan segala corak. Manfaatnya, pemilik kucing ini senantiasa dikabulkan doanya dan diberi keselamatan dan rahayu.

Selain itu, kucing brahmapat. Kucing yang coraknya kembang asem (kuning kecoklatan campur putih) berekor pendek dan ekornya ada kemerah-merahan. Manfaatnya pemilik punya banyak kesempatan meraup keberuntungan dan keselamatan meski termasuk boros. Adapun kucing sanggabuwana. Corak bulunya putih sampai bagian dada. Di punggung ada warna hitam. Namun keburukannya, mudah mendatangkan penyakit sekaligus pemeliharaan selalu dirundung masalah.

Adalagi kucing amengku. Kucing ini corak bulunya putih dan bulu di bagian kepala terdapat garis hitam sampai di dada. Manfaatnya antara lain membawa keberuntungan dan keselamatan. Pemiliknya akan dijauhkan dari marabahaya. Selanjutnya kucing putrakajantaka, bulunya hitam mulus dengan ekor panjang. Kucing ini tidak baik dipelihara karena punya watak memuntahkan darah. Dan pemiliknya akan sering tertimpa bencana. Benar tidaknya semua itu, kita tidak boleh meminta pertolongan kepada selain Allah karena hukumnya musyrik.(jawa pos)

AddThis

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template