Selasa, 23 Juli 2013

Tanda-tanda 100 hari sebelum Kematian akan Datang

Apa kabar sobat semua,semoga teman-teman semua sehat selalu dan diberkahi oleh Allah SWT. Saya akan share tentang Tanda-tanda 100 hari sebelum Kematian akan Datang.Semoga apa yang saya share ini bermanfaat buat teman-teman semua dan menjadikan sobat semua menjadi mawa diri dan selalu sadar  serta ingat kepada Allah kemudian bertaqwa kepada Nya. 

Kematian???
Siapa sih yang nggak kenal sama kematian.Setiap manusia yang hidup pasti akan merasakan kematian.Sesuai dengan Firman Allah didalam surat Ali-Imran ayat 185 yang artinya :

kematian,meninggal dunia,mati
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.Dan sesungguhnya hanya pada hari kiyamat sajalah disempurnakan pahalamu.Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dlam surga,maka sungguh ia telah beruntung.Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".

Berdasarkan terjemahan ayat diatas,sudah jelas dikatakan bahwa setiap yang hidup pasti akan mati termasuk manusia,hewan,tumbuh-tumbuhan dll.Dikehidupan manusia,bentuk kematian terbagi atas 2 macam :

1.Mati dalam keadaan baik.
yaitu mati dalam keadaan yang sangat diridhoi oleh Allah seperti saat bersujud kepada Allah serta mati didalam perperangan melawan manusia kafir.

2.Mati dalam keadaan hina.
Yaitu mati dalam keadaan yang tidak diridhoi oleh Allah seperti mati disaat minum khamar,mati saat berzina dll.

Meskipun Allah merahasiakan tentang kapan datangnya kematian tersebut,tapi Allah tetap memberikan tanda-tanda akan datangnya kematian kepada orang yang dikehendaki-Nya saja atau orang-orang tertentu.Berikut Tanda-tanda 100 hari sebelum Kematian akan Datang :
Tanda 100 hari sebelum kematian - Ini adalah tanda pertama dari Allah kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya.Tanda ini akan terjadi biasanya setelah waktu Asar.Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil.

40 hari sebelum kematian - Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Ashar.Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut.Pada saat ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arsy Allah.Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persiapan atas kita,diantaranya ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu.Pada suatu ketika malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas.Dan jika ini terjadi,mereka yang terpilih akan merasakan seakan-akan bingung seketika.

7 hari sebelum kematian - Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ia berselera untuk makan.

3 hari sebelum kematian - Pada saat ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri.Jika tanda ini dapat terdeteksi maka berpuasalah kita setelah itu supaya perut kita tidak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan untuk orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dideteksi jika kita melihatnya dari bagian sisi.Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam.Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sulit ditegakkan.

1 hari sebelum kematian - Akan terjadi sesudah waktu Ashar dimana kita akan merasakan satu denyutan di bagian belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Ashar keesokan harinya.

Hari kematian - Akan terjadi kondisi di mana kita akan merasakan satu kondisi dingin di bagian pusat dan itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian tenggorokan.Pada saat ini kita harus terus mengucap kalimat syahadat serta berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Perlu diingat,tanda-tanda diatas hanya terjadi pada sebagian orang saja dan yang namanya kematian,ia selalu bisa datang kapanpun dan dimanapun anda teman-teman berada.Semoga,kita semua selalu ingat bahwa kita didunia ini hanya sementara dan selalu ingat kepada Allah SWT.
Amin...

Dikutip dari : http://berkah2013.blogspot.com ( Dengan sedikit perubahan )
Sumber Gambar : http://masjustice.wordpress.com

Sesuatu Yang Sangat Dianjurkan Pada Bulan Ramadhan

Sunnah Puasa adalah segala sesuatu yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW.Sunnah tidak sama dengan wajib.Sunnah hanya bersifat anjuran dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.Tapi sunnah saat berpuasa dianjurkan agar nilai puasa kita tidak berkurang dimata Allah.Berikut Sunnah saat berpuasa :
sunnah puasa

Pertama, Menyegerakan Berbuka Puasa Ketika waktu magrib telah tiba atau waktu diperbolehkannya untuk berbuka puasa bagi semua muslim yang menjalankannya, maka dianjurkan untuk segera berbuka puasa didahulukan dari pada menjalankan ibadah-ibadah yang lainnya, termasuk diantaranya menjalankan ibadah sholat maghrib.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوااْلفِطْرَ. 
Diceritakan dari Sahal Ibn Sa’ad, Rasulullah s.a.w, bersabda:”manusia selamanya dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa” (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Kedua, Membaca Do’a Berbuka Puasa. Membaca do’a berbuka puasa sebelum membatalkan puasa itu perbuatan yang dianjurkan oleh nabi Muhammad s.a.w, sebagai mana sabdanya:

عَنِ ابْنِ عَمْرٍ كَانَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا اَفْطَرَ قَالَ اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمْاءُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْاَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ 

Diceritakan dari Ibnu Umar; Rasulullah s.a.w, apabila berbuka buasa, ia berdo’a: “wahai Tuhanku, karena Engkau aku berpuasa, dan atas rizkimu aku berbuka,maka sirnahlah rasa dahaga dan urat-uratku sekarang jadi basah, dan semoga pahala puasanya tetap kalau Engakau menghendaki. (Hadits Shahihm riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Ketiga, Berbuka dengan Makan Buah Kurma atau Minum Air Putih. Berbuka puasa diawali dengan memakan buah kurma, dan apabila tidak menemukan buah kurma atau tidak memilikinya, maka dianjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu sebelum memakan dan minum yang lainnya.

عَنْ اَنَسٍ قَالَ كَانَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ اَنْ يُصَلِّيَ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمْرَاتٍ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ 
Dari Anas r.a; “Nabi s.a.w, apbila ia berbuka puasa denga kurma gemading, sebelum Beliau shalat, apabila tidak ditemukannya, ia berbuka dengan kurma biasa, kalau tidak ditemukannya, Beliau berbuka dengan beberapa teguk dari air putih”. ( Hadits Shahih, riwayat Abu Daud dan al-Tirmidzi)

Keempat, Makan Sahur Sesudah Tengah Malam. Makan sahur sesudah tengah malam, dengan maksud supaya menambah kekuatan ketika puasa.
عَنْ اَنَسٍ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَسَحَّرُوا فَاِنَّ فِى السُّحُوْرِ بَرَكَةٌ 
Dari Anas r.a; Rasulullah s.a.w, bersabda: “makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terkandung berkah”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Kelima Mengakhirkan Sahur.  Sahur atau memakan sesuatu di malam hari dengan tujuan memperkuat diri untuk dapat menjalankan ibadah puasa keesokan harinya, maka dianjurkan mengakhirkannya sebelum waktu shubuh tiba.

عَنْ اَبِي ذَرٍّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَزَالُ اُمَّتِي بِخَيْرٍ مَااَخَّرُوا السَّحُوْرَ وَعَجَّلُوْا اَلْفِطْرَ 
Dari Abu Dzar r.a: Rasulullah s.a.w, bersabda: tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa”. (Hadits Shahih, riwayat Ahmad)

Keenam, Meninggalkan Perkataan Jelek dan Jorok. Di saat menjalankan ibadah puasa, seorang muslim dianjurkan untuk tidak berkata-kata yang tidak bermanfaat, apalagi perkataan jelek dan jorok. Semisal berbohong, menghina orang lain, menggunjing kejelekan orang lain, memfitnah orang lain dsb.
Dan apabila ia dicaci maki oleh orang lain, maka ia dianjurkan untuk mengatakan “saya sedang berpuasa” sampai dua, tiga kali ucapan, menurut Imam Nawawi dalam kitab adzkarnya. Sedangkan menurut Imam Rafi’i, ia dianjurkan untuk mangatakannya dalam hati saja sebagai pengingat agar tidak terpancing emosi.
Dikutip dari : http://www.nu.or.id

Alasan Mengapa Harus Memperbanyak Doa di Bulan Ramadhan

Alasan Mengapa Harus Memperbanyak Doa di Bulan Ramadhan | Ramadhan adalah kesempatan emas untuk memperbanyak doa dan mengetuk pintu langit, karena ia saat yang mustajab dikabulkannya doa. Allah langsung menyebutkan urusan berdoa setelah menyebutkan beberapa ayat tentang puasa. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Allah mengabarkan kepada kita –melalui ayat ini- di sana terdapat kaitan erat antara puasa dan doa. Ditambah lagi kabar dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa orang yang berpuasa memiliki doa yang tak tertolak.

Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

ثَلَاث دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، وَدَعْوة الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

“Tiga doa yang tak tertolak; doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.” (Dishahihkan Syaikh Al-Hamdulillah, segala puji milik Al-Albani dalam Silsilah Shahihah)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doanya orang yang terzalimi." (HR. Al-Tirmidi, Ahmad, Ibnu Majah. Dishahihkan Syu'aib al-Arnauth dalam Tahqiq al-Musnad)

Tiga orang yang disebutkan dalam hadits tersebut diistimewakan dengan pengabulan doa. Yakni doa mereka segera dikabulkan. Hal itu karena ketundukan mereka dalam berdoa kepada-Nya. Terkhusus orang berpuasa saat berbuka, karena ia usai mengerjakan ibadah dan saat itu ia dalam keadaan khudhu' dan tenang. Karenanya para ulama salaf sangat-sangat mengagungkan waktu penghujung hari (sore hari) karena ia menjadi penutup hari puasa.

Oleh sebab itu hendaknya seseorang memperbanyak doa dan sungguh-sungguh dalam berdoa saat berpuasa. Karena saat berpuasa seseorang menyambut seruan Allah untuk meninggalkan apa yang disukai jiwanya lalu mengerjakan apa-apa yang diridhai Rabbnya. Hatinya bersih karena ketaatan-ketaatan yang dikerjakannya serta ia meninggalkan apa-apa yang menghalangi terkabulnya dia seperti memakan yang haram dan semisalnya. Maka orang yang berdoa seperti ini akan mendapatkan jaminan pengabulan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

. . . hendaknya seseorang memperbanyak doa dan sungguh-sungguh dalam berdoa saat berpuasa. Karena saat berpuasa seseorang menyambut seruan Allah untuk meninggalkan apa yang disukai jiwanya lalu mengerjakan apa-apa yang diridhai Rabbnya. . .

Terlebih doa merupakan sesuatu yang sangat Allah sukai. Allah senang jika hamba-Nya berdoa kepada-Nya. Sebaliknya, Allah murka terhadap hamba yang tidak mau meminta dan berdoa kepada-Nya. Tentunya ini akan semakin menyempurnakan ibadah shiyam yang di kerjakan di bulan Ramadhan Mubarak ini.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".” (QS. Ghafir: 60)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إِنَّ اللهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

“Sesungguhnya Allah Maha pemalu dan pemurah. Dia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi Dishahihkan oleh Al-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud dan Al-Tirmidzi)

Dalam berdoa hendaknya memanfaatkan waktu istimewa untuk memanjatkan doa, seperti: penghujung hari Jum’at, saat akan berbuka, antara adzan dan iqomah, saat sujud, di penghujung shalat, dan sepertiga malam terakhir. Khusus di sepertiga malam terakhir ini terdapat kemuliaan lebih karena Allah 'Azza Wa Jalla turun ke langit dunia dan menyeru akan mengabulkan doa dan mengampuni untuk orang yang berdoa dan beristighfar kepada-Nya. Karenanya, jangan tidur di waktu sahur (penghujung malam). Perbanyak shalat, doa, dan istighfar. Lalu lanjutkan dengan makan sahur. Wallahu Ta’ala A’lam. Pu

[rWD/voa-islam.com]

Waspadalah Dengan Bohong-bohong yang Kurang Disadari

Waspadalah Dengan Bohong-bohong yang Kurang Disadari | Berbohong atau berdusta adalah menyampaikan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataannya. Ia termasuk perbuatan sangat tercela secara syar’i, akal sehat, dan fitrah yang lurus. Ia maenghantarkan kepada perbuatan dosa dan kejahatan. Termasuk jalan paling pintas menuju ke neraka.

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا

“Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada perbuatan baik, dan perbuatan baik menunjukkan kepada surga, dan sesungguhnya seseorang yang membiasakan jujur ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta menunjukkan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa menunjukkan kepada neraka, dan sesungguhnya seseorang yang biasa berdusta ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (Muttafaq ‘Alaih)

Islam sangat mencela perbuatan dusta atau berbohong. Umat Islam diperingatkan secara umum agar tidak berdusta. Bahkan Islam mengategorikannya sebagai bagian dari tanda kekufuran dan kenifakan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39)

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. Al-Nahl: 105)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: apabila ia berkata dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanat berkhianat.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam hadits yang sangat masyhur, “Ada empat hal, yang jika berada pada diri seseorang maka ia menjadi seorang munafiq sesungguhnya, dan jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu dari padanya, maka berarti ia memiliki satu kebiasaan (ciri) nifaq sampai ia meninggalkannya; bila dipercaya ia berkhianat, bila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia memungkiri dan bila bertikai ia berbuat curang.” (Muttafaqun 'alaih)

Maka semaksimal mungkin kita menghindarkan diri dari berbohong. Jangan mudah berkata dusta walau dalam perkara-perkara kecil. Karena demikian itu akan mengurangi kepercayaan orang kepada kita saat kita menyampaikan kebenaran.

Ada beberapa perkara yang dikerjakan tanpa mereka berdosa, padahal ia benar-benar bagian dari perbuatan bohong. Di antara contohnya:

Pertama, memanggil anak kecil untuk dikasih sesuatu padahal ia tak punya yang dijanjikan tersebut. Termasuk di dalamnya mengingkari janji kepada anak kecil atau menjawab pertanyaan anak kecil dengan jawaban dusta.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir Radhiyallahu 'Anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah datang ke rumah kami yang saat itu aku masih kecil. Lalu aku ingin keluar untuk bermain. Lalu ibuku memanggilku: Hai kemarilah, aku kasih kamu.

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepadanya: Apakah sebenarnya kamu tidak ingin memberinya? Ibuku menjawab: Aku akan kasih dia kurma. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya: Adapun jika kamu tidak memberinya apa-apa maka dicatat atasmu perbuatan dusta.” (HR. Abu Dawud)

Kedua, menyampaikan setiap apa yang didengar tanpa di cross-check. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang dianggap berdusta kalau dia menyampaikan setiap yang ia dengar.” (HR. Muslim)

Ketiga, berkata bohong untuk membuat orang tertawa (melawak). Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

“Celakalah orang yang berbicara, padahal ia berbohong untuk sekedar membuat orang-orang tertawa, celakalah dia, kemudian celakalah dia.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmizi. Dihassankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 7136)

Keempat, ngegombal, yakni mengobrol sambil becanda dengan cerita-cerita dusta. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لَا يُؤْمِنُ الْعَبْدُ الْإِيمَانَ كُلَّهُ حَتَّى يَتْرُكَ الْكَذِبَ فِي الْمُزَاحِ وَالْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ صَادِقً

“Seorang hamba tidak beriman dengan sempurna sehingga ia meninggakan berkata bohong saat becanda dan meninggalkan debat walau ia benar.” (HR. Ahmad)

Al-Imam Ahmad berkata, “Bohong tidak boleh baik serius atau main-main.”

Penutup

Siksa yang disediakan bagi pendusta sangat berat, sebelah wajahnya dirobek dengan besi sampai tengkuknya; dimulai dari mulut sampai tengkuk, lalu sebelah mata sampai tengkuk, dan dari mata sampai tengkuk. Setelah selesai, berganti sebelah wajah yang lain. Belum selesai sebelah wajah kedua dirobek, sebelah wajah yang pertama kembali seperti semula dan siap disiksa kembali. Silahkan baca: Ngerinya Siksa atas Pendusta; Wajah Disobek Dengan Besi Sampai Tengkuk.

Jika demikian berat dan ngeri siksa neraka maka selayaknya kita menjauhi bentuk-bentuk dusta dna berkata bohong, baik yang beresiko besar atau yang beresiko kecil. Baik saat serius maupun saat becanda. Wallahu Ta’ala A’lam. 
[PurWD/voa-islam.com]

Benarkah Tidur Sehabis Ashar Dilarang ?

Benarkah Tidur Sehabis Ashar Dilarang ? | Perlu untuk diketahui, bahwa tidak tidak ada satupun hadits yang shahih berasal dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam ataupun perkataan para sahabat yang menerangkan tentang bahwa tidur sesudah 'Ashar, baik yang berisi pujian ataupun celaan. Adapun beberapa hadits yang berbicara tentangnya sebagiannya dhaif dan sebagian lagi maudhu' (palsu). Seperti ungkapan yang disandarkan kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,


عجبت لمن عام ونام بعد العصر

"Aku heran dengan orang yang terbaring dan tidur sesudah 'Ashar," tidak terdapat dalam kitab-kitab hadits. Tak seorangpun ulama yang menyebutkannya. Ungkapan tersebut adalah hadits palsu dan tidak memiliki sumber. Tidak boleh meyakini keabsahannya. Tidak boleh pula menisbatkannya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, karena berdusta atas nama beliau termasuk dosa besar.

Terdapat hadits lain tentang celaan tidur sesudah 'Ashar yang juga tidak bisa dijadikan sandaran, padahal sudah sangat terkenal, yaitu:

مَنْ ناَمَ بَعْدَ اْلعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ

"Barangsiapa yang tidur setelah ‘Ashar, lalu akalnya dicuri (hilang ingatan), maka janganlah sekali-sekali ia mencela selain dirinya sendiri."

Syaikh al-Albani mengomentarinya dalam Silsilah al-Ahadits al-Dhaifah (1/112): Dhaif. Dikeluarkan Ibnu Hibban dalam "Al-Dhu'afa' wa al-Majruhin" (1/283) dari jalur Khalid bin al-Qasim, dari al-Laits bin Sa'ad, dari Uqail, dari al-zuhri, dari 'Urwah, dari 'Aisyah secara marfu'.

Hadits ini juga disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam "al-Maudhu'at" (3/69), beliau berkata: "Tidak shahih, Khalid adalah kadzab (pendusta). Hadits ini milik Ibnu Lahii'ah lalu diambil Khalid dan disandarkan kepada al-Laits.

Imam al-Suyuthi di dalam al-La’aali (2/150) berkata, “Al-Hakim dan perawi lainnya mengatakan: Khalid hanya menyisipkan nama al-Laits dari hadits Ibnu Lahii’ah.” Kemudian al-Suyuthi menyebutkannya dari jalur Ibnu Lahii’ah. Sesekali ia berkata: Dari ‘Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya secara marfu’. Terkadang ia berkata: Dari Ibn Syihab, dari Anas secara marfu’.

Ibn Lahii’ah dinilai Dha’if karena hafalannya. Beliau juga diriwayatkan dari jalur lain: Dikeluarkan oleh Ibnu ‘Adi dalam al-Kaamil (1/211); dan al-Sahmi di dalam Taarikh Jurjaan (53), darinya (Ibn Lahii’ah), dari ‘Uqail, dari Makhul secaa marfu’ dan mursal. Keduanya (Ibn ‘Adi dan as-Sahmi) mengeluarkannya dari jalur Marwan, ia berkata: "Aku bertanya kepada al-Laits bin Sa’ad – aku pernah melihatnya tidur setelah ‘Ashar di bulan Ramadhan-, "Wahai Abu al-Harits! Kenapa kamu tidur setelah ‘Ashar padahal Ibnu Lahii’ah telah meriwayatkan hadits seperti itu kepada kita..?" lalu ia (Marwan) membacakannya (hadits di atas). Maka al-Laits menjawab, “Aku tidak akan meninggalkan sesuatu yang berguna bagiku hanya karena hadits Ibn Lahii’ah dari ‘Uqail.!”

Kemudian Ibn ‘Adi meriwayatkan dari jalur Manshur bin ‘Ammar: "Ibnu Lahii’ah menceritakan kepada kami’, dari ‘Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya."

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Abu Nu’aim di dalam "ath-Thibb an-Nabawi" (2/12), dari ‘Amru bin al-Hushain, dari Ibnu ‘Ilaatsah, dari al-Auza’i, dari az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah secara marfu’. ‘Amr bin al-Hushain ini adalah seorang pembohong sebagaimana yang dikatakan al-Khathib dan ulama hadits lainnya. Ia perawi hadits lain tentang keutamaan ‘Adas (sejenis makanan), dan itu merupakan hadits palsu. (Selesai dari perkataan Syaikh al-albani rahimahullah)

Hukum Tidur Habis 'Ashar

Terdapat dua pendapat yang masyhur di kalangan ulama tentang tidur sesudah 'Ashar. Pertama, hukumnya makruh sebagaimana yang disebutkan oleh banyak fuqaha' dalam kitab-kitab fikih mereka. Sebagian yang lain berdalil dengan hadits dhaif di atas. Ada juga yang berdalil dengan sebagian ucapan para salaf dan kajian kesehatan.

Khawat bin Jubair –dari kalangan sahabat- berkata tentang tidur di sore hari, ia tindakan bodoh. Sedangkan Makhul dari kalangan Tabi'in membenci tidur sesudah 'Ashar dan khawatir orangnya akan terkena gangguan was-was.

Ibnu Muflih dalam al-Adab al-Syar'iyyah (3/159) dan Ibnu Abi Ya'la dalam Thabaqat al-Hanbilah (1/22) menukil keterangan, Imam Ahmad bin Hambal memakruhkan bagi seseorang tidur sesudah 'Ashar, beliau khawatir akan (kesehatan) akalnya.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaad al-Ma'ad (4/219) siang hari adalah buruk yang bisa menyebabkan berbagai penyakit dan bencana, menyebabkan malas, melemahkan syahwat kecuali pada siang hari di musim panas. Dan yang paling buruk, tidur di pagi hari dan di ujung hari sesudah 'Ashar.

Ibnu Abbas pernah melihat anaknya tidur pagi, lalu beliau berkata kepadanya: "Bangunlah, apakah kamu (senang) tidur pada saat dibagi rizki?". . . dan sebagian ulama salaf berkata: "Barangsiapa yang tidur setelah ‘Ashar, lalu akalnya dicuri (hilang ingatan), maka janganlah sekali-sekali ia mencela selain dirinya sendiri." (Lihat: Mathalib Ulin Nuha (1/62), Ghada' al-Albab (2/357), Kasysyaf al-Qana' (1/79), Al-Adaab al-Syar'iyyah milik Ibnu al-Muflih (3/159), Adab al-Dunya wa al-Dien: 355-356, Syarh Ma'ani al-Atsar (1/99).

Pendapat kedua: Membolehkan tidur sesudah 'Ashar. Karena hukum asal dari tidur adalah mubah, dan tidak ada hadits shahih yang melarangnya. Padahal hukum syar'i itu diambil dari hadits-hadits shahih, bukan dari hadits-hadits lemah apalagi hadits palsu yang didustakan atas nama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dan tidak pula ditetapkan dari pendapat-pendapat manusia.

Syaikh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Dhaifah no. 39, sesudah beliau menyebutkan keterangan dari al-Laits bin Sa'ad, seorang faqih dari Mesir yang sangat terkenal yang mengingkari larangan tidur habis 'Ashar yang sudah disebutkan di atas, berkata:

"Saya sangat terpukau dengan jawaban al-Laits tersebut yang menunjukkan kefaqihan dan keilmuannya. Tentunya itu tidak aneh, sebab ia termasuk salah satu dari ulama tokoh kaum Muslimin dan seorang ahli fiqih yang terkenal. Dan saya tahu persis, banyak syaikh-syaikh (ulama-ulama) saat ini yang enggan untuk tidur setelah ‘Ashar sekali pun mereka membutuhkan hal itu. Jika dikatakan kepadanya bahwa hadits mengenai hal itu adalah Dha’if (lemah), pasti ia langsung menjawab, “Hadits Dha’if boleh diamalkan dalam Fadha’il al-A’maal (amalan-amalan yang memiliki keutamaan)!” Karena itu, renungkanlah perbedaan antara kefaqihan Salaf (generasi terdahulu) dan keilmuan Khalaf (generasi belakang).” Selesai keterangan dari beliau.

Fatwa Lajnah Daimah

Dalam fatawa al-Lajnah al-daimah (26/148) disebutkan satu pertanyaan: "Aku pernah mendengar dari orang-orang yang mengharamkan tidur sesudah 'Ashar, apakah pendapat itu benar?"

Lalu dijawab: "Tidur sesudah 'Ashar termasuk bagian dari kebiasaan yang dilakukan sebagian orang, dan itu tidak apa-apa. Sementara habitd-hadits yang melarang tidur sesudah 'Ashar tidak shahih." Selesai nukilan.

. . . keterangan ulama salaf yang melarangnya, maka itu dibawa kepada kemakruhan (tidak disuka/tidak dianjurkan) ditinjau dari sisi kesehatan, bukan dari sisi syar'i.. . .

Mana yang Lebih Kuat?

Nampaknya pendapat kedua yang lebih rajih (kuat) karena hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menerangkan akan larangan itu tidak shahih. Sementara keterangan ulama salaf yang melarangnya, maka itu dibawa kepada kemakruhan (tidak disuka/tidak dianjurkan) ditinjau dari sisi kesehatan, bukan dari sisi syar'i. Yakni pada zaman dahulu masyhur di kalangan bangsa Arab dan para tabib terdahulu, tidur sesudah 'Ashar itu tidak sehat dan bisa membahayakan fisik, maka mereka memakruhkan orang-orang tidur sesudah 'Ashar supaya badannya tidak sakit, tanpa menyandarkan kepada sunnah atau tasyri'. Maka urusan ini dikembalikan kepada dokter atau ahli kesehatan, jika benar-benar itu mengandung bahaya dan keburukan maka seseorang tidak dibolehkan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya. Sementara syariat, pada dasarnya tidak melarang hal itu. Wallahu Ta'ala a'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Sabtu, 20 Juli 2013

Puasa Mendidik Zuhud dari Dunia dan Cinta Akhirat

Puasa Mendidik Zuhud dari Dunia dan Cinta Akhirat | Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kita kepada hidayah Islam. Dan kita sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi petunjuk kepada kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada baginda Rasulullah, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Sesungguhnya pendidikan Ramadlan yang sudah dan sedang kita jalani, tanda kululusannya adalah menjadi insan bertakwa. Yaitu insan yang senantiasa siap menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.


"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah; 183)

Kalimat la'allakum tattaqqun menggunakan bentuk fi'il mudhari', yang memiliki fungsi lilistimrar (kontinyu/terus-menerus) dan menunjukkan masa sekarang dan akan datang. Maknanya supaya kalian semenjak berpuasa dan sampai sesudah puasa terus menerus bertakwa. Bukannya buah takwa ini ketika Ramadlan saja, namun terus berlanjut ketika Ramadlan telah berlalu.

Salah satu makna takwa yang dijelaskan Imam Ali bin Abi Thalib adalah alisti'dad liyaumirrahil (senantiasa menyiapkan diri untuk kehidupan akhirat).


Satu pelajaran dari rutinitas puasa kita, khususnya dalam berbuka. Ketika tenaga kita pulih kembali dengan santapan makanan dan minuman, kita menggunakannya untuk ibadah kepada Allah melalui shalat berjama'ah Isya' dan tarawih. Kemudian dilanjutkan dengan tadarrus al-Qur'an. Begitu juga ketika sahur. Setelah kenyang dengan makanan sahur kita gunakan untuk shalat subuh. Dan makan sahur juga kita jadikan modal untuk taat kepada Allah dengan meninggalkan apa yang dilarang-Nya.

Ini mengajarkan hakikat kehidupan kita, sebagai hamba Allah, di dunia ini. Yaitu menggunakan nikmat yang Allah berikan untuk menggapai kehidupan akhirat. Hal ini sesuai dengan pesan hamba Allah yang shalih kepada Qarun, yang Allah abadikan dalam QS. Al-Qashash: 77:


"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,.."

Maknanya: Hai Qarun, carilah surga dengan harta-hartamu itu. Bersedekahlah, jangan pelit dan jangan hanya nuruti syahwat dan kenikmatan duniawi.

Perbandingan surga dengan dunia

Sesungguhnya kehidupan surga benar adanya. Kenikmatannya luar biasa. Belum pernah ada mata yang melihat, telingan mendengar dan terbersih di hati manusia manapun. Maka, janganlah kemewahan dan gemerlapnya dunia memalingkan kita dari mencari kehidupan akhirat. Sungguh negeri akhirat lebih baik dari dunia dan lebih kekal.

Dalam riwayat Muslim Nabi shallallahi 'alaihi wasallam memberikan perbandingan antara kehidupan dunia dan akhirat. "bahwa kehidupan dunia dibandingkan akhirat seperti salah seorang kalian mencelupkan tangannya ke laut, maka lihatlah apa yang diperolehnya?"

Bahkan dalam hadits lain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan, kalau seandainya dunia di sisi Allah memiliki nilai seberat sayap nyamuk, maka orang kafir tak akan diberi seteguk air.

Usaha mendapatkan surga

Allah berfirman:


“Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.”(QS. Al-Isra' : 19)

Makna berusaha mencari kehidupan akhirat dengan sungguh-sungguh adalah mengamalkan amalan yang semestinya, yaitu iman yang benar dan amal yang shalih. Yaitu amal yang sesuai dengan al-Qur'an dan sunnah Rasulullah, serta menjauhi syirik dan maksiat.


Perlu kita ingat, bahwa kehidupan dunia hanya sementara. Kenikmatannya tak akan bertahan lama. Sedangkan janji surga benar adanya.

"Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah." (QS. Luqman: 33)

"Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." (QS. Al-Isra': 18) 

Jumat, 19 Juli 2013

Barisan-Barisan Manusia Saat Sangkakala Ditiup Pada Hari Kiamat

Dunia yang kita tempati pada saat ini, suatu hari yang akan datang nanti pasti akan hancur lebur serta semua manusia yang hancur akibat perihal tadi nantinya akan dibangkitkan oleh Allah untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan didunia ini.Manusia yang sudah mati disaat sekarang mereka sedang menunggu datangnya hari kiamat dan kita yang masih hidup harus berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin amal yang nantinya kita gunakan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan kita dimuka bumi.

kiamat sugro

Pernah suatu ketika, Muaz bin Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT":
"Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris" (Surah an-Naba':18)

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata.
Lalu menjawab: 'wahai Muaz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris. Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.
BARISAN PERTAMA
Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:"Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA
Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih:"Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking."Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEEMPAT
Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka."Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli,

BARISAN KELIMA
Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar."Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEENAM
Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan."Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETUJUH
Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah."Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDELAPAN
Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEMBILAN
Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEPULUH
Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEBELAS
Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran."Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA BELAS
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:"Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Semoga kita semua di shaf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT.Amin ya Rabbal Alamin

Kamis, 18 Juli 2013

Hadits Tentang Keutamaan Berwudhu

Hadits Tentang Keutamaan Wudhu - Assalamualaikum, melanjutkan artikel sebelumnya tentang "Wudhu Rasulullah Berdasarkan Hadits", seperti yang kita tahu bahwa hukumnya wudhu adalah wajib tatkala kita akan melaksanakan ibdah shalat. Hal itu karena merupakan salah satu syarat syahnya shalat yakni suci dari hadats. Untuk itu lebih afdol jika saya posting Hadits-hadits tentang keutamaan Menyempurnakan Wudhu. Dan Insyaallah akan saya lanjutkan lagi dengan sebuah posting fakta ilmiah tentang wudhu.



( HR.MUSLIM No:362 ) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kalian adalah orang-orang yang memiliki cahaya muka, cahaya tangan dan cahaya kaki pada hari kiamat, karena penyempurnaan wudu. Maka barang siapa di antara kalian yang mampu, hendaklah ia memanjangkan cahaya putih tersebut.
Dari Humran bekas budak Utsman radhiyallahu’anhu. Humran berkata:
Aku mendengar Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu ketika dia berada di halaman masjid kemudian datang seorang mu’adzin menjelang waktu Ashar tiba. Maka Utsman meminta diambilkan air wudhu, lalu dia berwudhu. Setelah itu dia berkata, “Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian sebuah hadits. Kalaulah bukan karena suatu ayat di dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan menuturkannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim berwudhu dan membaguskan wudhunya kemudian mengerjakan sholat melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya sejak saat itu sampai sholat yang berikutnya.’.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari wajahnya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua kakinya maka akan keluar bersama air -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai akhirnya dia akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah) 
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang dapat menjadi sebab Allah menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat.” Mereka -para sahabat- menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Yaitu menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang tidak menyenangkan, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat berikutnya sesudah mengerjakan sholat, maka itulah ribath.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah) 
--------
an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud isbaghul wudhu’ adalah menyempurnakannya. Adapun yang dimaksud kondisi yang tidak menyenangkan adalah dingin yang sangat menusuk, luka yang ada di badan, dan lain sebagainya.” (Syarh Muslim [3/41] cet. Dar Ibn al-Haitsam). 
Bukhari-Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Salallahu’alaihi wassalam bersabda:
“ Sungguh umatku kelak akan dating pada hari kiamat dalam keadaan (muka dan kedua tangannya) kemilau bercahaya karena bekas wudhu’. Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau cahayanya, silahkan dia melakukannya (dengan cara memperlebar basuhan mudhu’nya).”
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu, ia berkata:
“ Aku pernah mendengar kekasihku Salallahu’alaihi wassalam bersabda: ‘Kemilau cahaya seorang mukmin (kelak pada hari kiamat) sesuai dengan batasan wudhu’nya.’”

Dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi wa salam, beliau bersabda : ”Barang siapa di antara kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian berkata, aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah Melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rasul (utusan)-nya, maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan dan dia bisa masuk ke dalamnya lewat pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR .Muslim)

Tata Cara Wudhu Rasulullah SAW Berdasarkan Hadits


Dikutip dari berbagai sumber

Rabu, 17 Juli 2013

Inilah Bahaya Tidur Usai Makan Sahur

Kebiasaan orang-orang setelah aktivitas makan sudah dapat dipastikan rasa kantuk menyerang. Berdasarkan saran dari teman bahwa tidur setelah makan akan memancuing penyakit diabetes. hiiihh...untuk itu lebih baik Anda bersabar untuk menahan kantuk setelah makan hingga minimal dua jam dari waktu terakhir makan.
Terutama setelah sahur. Dari bangun juga mata masih merem, sambil nyantap makan juga merem. waaaahh.... sudah dipastikan habis santap sahur langsung tidur lagi. Tapi tahukah anda jika habis makan terus tidur  salah satunya yang bisa terjadi adalah tubuh lebih mudah menjadi gemuk. Penyebabnya yaitu tidur membuat metabolisme berjalan lambat yang akhirnya membuat penumpukan lemak di tubuh.

Lebih bahaya lagi jika sampai terjadi refluks. Kejadian ini bermula dari makanan yang belum sempat dicerna lambung, kembali berbalik menuju kerongkongan. Penyebabnya yaitu gaya gravitasi. Makanan dengan mudah kembali ke kerongkongan karena posisinya lebih rendah dari lambung.  Refluks ditandai oleh rasa pahit dimulut dan terasa ada sensasi panas di kerongkongan.
Efek samping dari refluks adalah dapat melukai kerongkongan. Pasalnya,makanan yang masuk ke lambung akan menjadi sangat asam. Saat makanan kembali ke kerongkongan, maka asam akan melukai dinding-dindingnya.  Dinding kerongkongan tidak sekuat lambung yang bisa menoleransi asam kuat.
Baiknya, jika Anda benar-benar mengantuk usai sahur, tahanlah kantuk hingga mencapai dua jam setelah makan. Jeda waktu tersebut akan dipakai oleh sistem pencernaan untuk melakukan pengosongan lambung. Hindari melek dalam posisi tiduran karena  menghambat pengosongan lambung.
Lebih  afdolnya, jeda dua jam Anda pakai untuk mengambil air wudhu dan pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh. Selanjutnya, lakukan ibadah lain hingga muncul matahari pagi. Dengan begitu tidak terasa perut Anda telah kosong. Jika masih mengantuk, Anda bisa tidur sejenak dan terhindar dari risiko refluks.

Tata Cara Wudhlu Rasulullah Berdasarkan Hadits

Assalamualaikum, Berwudhu bagi umat muslim adalah wajib hukumnya sebelum mengerjakan shalat. Di dalam berwudhu juga ada tata caranya. yang mesti dipatuhi dan dituruti, agar ibadah lainnya jadi syah. Nah...pada kesempatan kali ini saya akan memerikan sebuah video tentang bagaimana cara Rasulullah berWudhu dan beberapa keutamaan dan manfaat dari berwudhu. Semoga bermanfaat.


Sebelum melihat videonya, ada baiknya kita melihat ayat Al Qur'an dan hadits berikut ini :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki." (Q.S. Al-Maidah : 6).
"Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Salat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudu." (H.R. Abu Hurairah ra). 

Berwudhu tidak hanya dilakukan saat ingin mengerjakan Shalat, tetapi saat ingin memegang Al-Qur'an dan disunnahkan juga berwudhu sebelum tidur, dan menjaga wudhu setiap saat.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci,” (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
 Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Istiqomahlah kalian, walaupun kalian tidak akan mampu melakukannya secara hakiki (namun berusahalah mendekatinya), dan ketahuilah sebaik-baik amalan kalian adalah sholat, dan tidaklah ada yang MENJAGA WUDHU kecuali dia seorang mukmin.” (HR. Al-Hakim dan Ibnu Hibban dari Tsauban radhiyallahu’anhu, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: 952)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dari Nabi SAW beliau bersabda:
“Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah, tangan, dan kaki yang bercahaya karena bekas-bekas wudhu mereka. Karenanya barangsiapa di antara kalian yang bisa memperpanjang cahayanya maka hendaklah dia lakukan.” (HR. Al-Bukhari no. 136 dan Muslim no. 246)
Maksud memperpanjang wudhu adalah mengusahakan agar dirinya selalu suci dengan cara selalu berwudhu setiap kali wudhunya batal walaupun tidak sedang akan shalat.
 Tata Cara BerWudhu Rasulullah SAW :
( HR.MUSLIM No:346 )
Hadis riwayat Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari ra.: Dia pernah diminta berwudu seperti wudu Rasulullah saw., Lalu ia minta air sebejana, kemudian menuangkannya pada kedua tangannya dan membasuhnya tiga kali. Setelah itu ia masukkan tangannya lalu mengeluarkannya, berkumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan. Ia mengerjakannya tiga kali. Sesudah itu ia memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Setelah itu memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh kedua tangannya sampai siku masing-masing dua kali. Lalu memasukkan tangan lalu mengeluarkannya, kemudian mengusap kepala. Ia mengusapkan kedua tangannya ke depan lalu ke belakang. Setelah itu membasuh kedua kakinya sampai mata kaki, dan berkata: Demikianlah wudu Rasulullah saw
Berikut adalah videonya
Untuk mendownload video silahkan klik DISINI

Diawali dengan membaca Bismillah dan Diakhiri dengan do'a
 “Tidak sempurna wudhu’ yang tidak dimulai dengan membaca asma Allah (bismillah).”
(H.R At-Tirmidzi 56)
“Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, Allahummaj ‘alni minat tawwabiin waj’alni minal mutathahhiriin.”
Artinya“Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak disembah dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Yaa Allah jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.

Sedikit Keterangan :
1. Mencuci telapak tangan sebanyak (3x)
2. Berkumur-kumur sambil menghirup air ke hidung (dilakukan sekaligus) dan mengeluarkannya sebanyak (3x) 
3. Membasuh wajah sebanyak (3x)
4. Mencuci kedua tangan sampai siku sebanyak (3x) 
5. Mengusap kepala dan kedua telinga sekali (1x) usap 
6. Mencuci kedua kaki sampai mata kaki sebanyak (3x). Pastikan tumit dibasuh.

Rangkuman Hadits Tentang Keutamaan Wudhu


Mohon maaf atas segala kekurangan

Kebenaran Islam : Rahasia di Balik Gerakan Sholat

Kebenaran Islam : Manfaat Gerakan Shalat untuk tubuh/Rahasia di Balik Gerakan Sholat - Assalamualaikum, Kali ini admin ingin berbagi ilmu yang saya peroleh dari sini. Dengan harapan bahwa ilmu yang saya peroleh akan menambah wawasan anda sehingga menimbulkan ibadah shalat anda makin baik, makin mantap, makin segalanya setelah mengetahuinya dari artikel yang saya sajikan untuk anda.

Walaupun dapat Copas tidak ada salahnya saya bagikan kembali. Karena dengan alasan ilmu yang baik yang berupa amalan yang menyebabkan orang lain jadi paham insya Allah pahalanya akan menggelontor sampai ke akhirat kelak. Namun saya menekankan bahwa yang terpenting dalam ibadah adalah terutama ibadah SHALAT adalah NIAT IKHLAS KARNA ALLAH SWT semata, bukan karna hanya ingin manfaatnya semata. Insyaallah akan menjadi kebaikan dunia dan akhirat, aamiin.


Salah satu kewajiban umat Islam adalah melaksanakan sholat lima waktu. Sholat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan sholat ternyata paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, sholat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit.

Selama ini sholat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan sholat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. Berikut ini beberapa manfaat gerakan sholat bagi kesehatan manusia:



TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.


RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulangbelakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.


I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.


SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.


DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.


SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.

===============================

PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof . Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry , AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.


PERINDAH POSTUR 
Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.


MUDAHKAN PERSALINAN 
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).


PERBAIKI KESUBURAN 
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum. Dengan Sholat Insya Alloh hidup kita Sehat

AddThis

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template