Kamis, 18 Juli 2013

Hadits Tentang Keutamaan Berwudhu

Hadits Tentang Keutamaan Wudhu - Assalamualaikum, melanjutkan artikel sebelumnya tentang "Wudhu Rasulullah Berdasarkan Hadits", seperti yang kita tahu bahwa hukumnya wudhu adalah wajib tatkala kita akan melaksanakan ibdah shalat. Hal itu karena merupakan salah satu syarat syahnya shalat yakni suci dari hadats. Untuk itu lebih afdol jika saya posting Hadits-hadits tentang keutamaan Menyempurnakan Wudhu. Dan Insyaallah akan saya lanjutkan lagi dengan sebuah posting fakta ilmiah tentang wudhu.



( HR.MUSLIM No:362 ) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kalian adalah orang-orang yang memiliki cahaya muka, cahaya tangan dan cahaya kaki pada hari kiamat, karena penyempurnaan wudu. Maka barang siapa di antara kalian yang mampu, hendaklah ia memanjangkan cahaya putih tersebut.
Dari Humran bekas budak Utsman radhiyallahu’anhu. Humran berkata:
Aku mendengar Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu ketika dia berada di halaman masjid kemudian datang seorang mu’adzin menjelang waktu Ashar tiba. Maka Utsman meminta diambilkan air wudhu, lalu dia berwudhu. Setelah itu dia berkata, “Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian sebuah hadits. Kalaulah bukan karena suatu ayat di dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan menuturkannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim berwudhu dan membaguskan wudhunya kemudian mengerjakan sholat melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya sejak saat itu sampai sholat yang berikutnya.’.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari wajahnya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua kakinya maka akan keluar bersama air -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai akhirnya dia akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah) 
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang dapat menjadi sebab Allah menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat.” Mereka -para sahabat- menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Yaitu menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang tidak menyenangkan, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat berikutnya sesudah mengerjakan sholat, maka itulah ribath.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah) 
--------
an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud isbaghul wudhu’ adalah menyempurnakannya. Adapun yang dimaksud kondisi yang tidak menyenangkan adalah dingin yang sangat menusuk, luka yang ada di badan, dan lain sebagainya.” (Syarh Muslim [3/41] cet. Dar Ibn al-Haitsam). 
Bukhari-Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Salallahu’alaihi wassalam bersabda:
“ Sungguh umatku kelak akan dating pada hari kiamat dalam keadaan (muka dan kedua tangannya) kemilau bercahaya karena bekas wudhu’. Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau cahayanya, silahkan dia melakukannya (dengan cara memperlebar basuhan mudhu’nya).”
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu, ia berkata:
“ Aku pernah mendengar kekasihku Salallahu’alaihi wassalam bersabda: ‘Kemilau cahaya seorang mukmin (kelak pada hari kiamat) sesuai dengan batasan wudhu’nya.’”

Dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi wa salam, beliau bersabda : ”Barang siapa di antara kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian berkata, aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah Melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rasul (utusan)-nya, maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan dan dia bisa masuk ke dalamnya lewat pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR .Muslim)

Tata Cara Wudhu Rasulullah SAW Berdasarkan Hadits


Dikutip dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

AddThis

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template